Tuesday, 1 December 2015

Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Merchant Discount Rate Pada Kepuasan Pengguna Electronic data capture (EDC) Debit dan Kredit Bank Cetral Asia Cabang Banywangi




 
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang Masalah
Dewasa ini tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan jasa produk perbankan semakin meningkat, seiring meningkatnya pengetahuan atau kemajuan teknologi. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada para nasabah. Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan pembukaan rekening tabungan, bunga yang tinggi, hadiah-hadiah / souvenir, gratis biaya transfer antar rekening, jaminan keamanan atas dana yang disimpan nasabah, fasilitas EDC (Electronic data capture) dan ATM yang tersebar diseluruh Indonesia, nasabah dapat mengambil dan menyetor setiap harinya tanpa dibatasi. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan usaha yang keras untuk mendapat calon nasabah dan mempertahankan yang sudah ada ditangan.
Keberhasilan usaha tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan produk dan pelayanan yang berkualitas.Kualitas pelayanan tercermin dari kepuasan nasabah untuk melakukan penggunaan ulang jasa perbankan.Kepuasan nasabah dalam menggunakan jasa atau produk yang ditawarkan dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan.Untuk itu karyawan bagian pelayanan sebaiknya selalu memantau kepuasan yang dirasakan oleh nasabah perbankan untuk mencapai loyalitas dari para nasabah.
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Dalam menghimpun dana masyarakat, bank memberikan berbagai produknya kepada masyarakat.
1
 
Bank Central Asia merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang terpercaya dan memiliki jaringan yang luas, saat ini memiliki beberapa produk unggulan yang dapat bersaing baik dari segi teknologi maupun kedekatan kepada masyarakat. Adapun salah satu produk teknologi yang paling diandalkan dan dapat menghimpun dana nasabah dengan besar dan mudah adalah EDC(Electronic data capture). Bank BCA diharapkan dapat membantu merchant yang memiliki usaha dalam melakukan transaksi perbelanjaan dengan cara memberikan fasilitas produk Electronic data captureyang memudahkan setiap masyarakat serta memberikan keamanan tanpa perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar untuk bertransaksi.
Dari sistem pelayanan yang diberikan oleh Bank BCA melalui produk Electronic data captureapakah ada merchant yang merasa puas, sehingga loyal terhadap bank ini sehingga merchant menggunakan serta memanfaatkan kembali. Jika merchant puas maka yang diharapkan oleh bank adalah perekomendasian ke rekannya yang lain untuk menggunakan produk dan layanan Bank BCA serta proporsi pembelanjaan layanan bank yang diharapkan melalui fasilitas produk EDC (Electronic data capture)tersebut merchant dapat meningkatkan sales volume penjualan sehingga mampu menghimpun dana nasabah lebih banyak lagi.
Dalam memberikan pelayanan, setidaknya bank harus memenuhi 5 kriteria kualitas pelayanan yang sering disebut RATER sehingga dapat menciptakan nasabah yang loyal, yaitu reabillity (kehandalan), assurance (jaminan), tangible (bukti fisik), empathy (komunikasi), dan responsiveness (cepat tanggap), Tjiptono (2006:69). Kehandalan dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan jasa secara akurat sesuai yang dijanjikan, jaminan dapat dilihat dari pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk melayani dengan rasa percaya diri, bukti fisik dapat dilihat dari fasilitas yang kasat mata yang dapat dinikmati langsung oleh nasabah, komunikasi yaitu karyawan harus memberikan perhatian secara individu kepada nasabah dan mengerti kebutuhan nasabah, sedangkan cepat tanggap kemampuan karyawan untuk membantu nasabah menyediakan jasa dengan cepat sesuai dengan yang diinginkan oleh nasabah. Salah satu cara menciptakan pelayanan yang berkualitas adalah bank dapat membedakan dirinya sendiri dengan cara konsisten menyampaikan mutu lebih tinggi ketimbang pesaingnya, pihak bank melakukan interaksi dengan nasabah yang disertai umpan balik sebagai kontrol dan ukuran keberhasilan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Merchant Discount Rate Pada Kepuasan Pengguna Electronic data capture (EDC) Debit dan Kredit Bank Cetral Asia Cabang Banywangi”.

1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang disampaikan diatas permasalahan dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1.      Apakah kualitas layanan, kualitas produk dan merchant discount rate berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi?
2.      Apakah kualitas layanan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi?
3.      Apakah kualitas produk berpengauh secara parsial terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi?
4.      Apakah discount rate berpengaruh secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Cenral Asia Cabang Banyuwangi?
5.      Manakah faktor yang paling dominan pengaruhnya antara kualitas layanan, kualitas produkdan merchant discount rate terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Cenral Asia Cabang Banyuwangi?

1.3        Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini hanya dibatasi untuk mengetaui faktor-faktor yang mempengauhi penggunaElectonical Data Capture (EDC) di Bank Cntral Asia Cabang Banyuwangi.
1.4        Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhKualitas Pelayanan, Kualitas Produkdan Merchant Discount Rate padaElectronic data capturediBank Central Asia wilayah layanan Banyuwangi.
2.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Layanan pada penggunaelectronic data captureBank Central Asia wilayah Banyuwangi.
3.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk pada Electronic Data Rate Bank Central Asia Cabang Banyuwangi.
4.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh discount rate pada penggunaelectronic data capture bank Central Asia wilayah Banyuwangi.
5.      Apakah dari salah satu variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pengguna electronic data capture Bank Cetral Asia Cabang Banyuwangi.

1.5        Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan mampu mengungkapkan dari hasil penelitian yang mungkin menjadi pertimbangan/manfaat bagi pihak-pihak terkait diantaranya :
1.      Bagi peneliti
a.       Aplikasi dari ilmu yang diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahaan.
b.      Indikator sejauh mana ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dapat diterapkan secara nyata dalam dunia usaha.
c.       Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi mengenai strategi kualitas layanan, kualitas produkdan marchant discount rate lingkungan pesaing dan kebutuhan konsumen.
2.      Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan dan manajeman Bank Cetral Asia Cabang Banuwangi Departement Electronic data capture(EDC) untuk pengambilan keputusan memberi informasi dan pengetahuan mengenai tingkat kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) terhadap mesin Electronic data capture (EDC). Sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai dalam meningkatkan kemampuan manajer dan karyawan.




 
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berguna untuk meberikan gambaran dan memperjelas kerangka berfikir dalam pebahasan.Disamping itu juga bertujuan ntuk mendapatkan bahan pebandingan dan acuan.Maka dalam kajian ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu.
a.       Penelitian yang di lakukan Harsih Annisa Destiana (2013)
PT Bank Mandiri Tbk Kantor Area Bekasi Jatiwaringin menyediakan produk Mandiri Electronic data captureyang dapat memenuhi kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi pembayaran. Dengan pelayanan Mandiri Electronic data capture, nasabah dapat melakukan transaksi lebih mudah dan aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas layanan Electronic data capturedi PT Bank Mandiri Tbk. Kantor Area Bekasi Jatiwaringin dengan kepuasan pengguna electronic data capture (EDC). Teori yang digunakan berdasarkan pada buku Fandy Tjiptono, Philip Kotler, Kasmir, Sugiono dan beberapa jurnal.Analisa yang digunakan adalah kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan memilih 93 sampel dari merchant Bank Mandiri Kantor Area Bekasi Jatiwaringin dan dilanjutkan dengan pembagian kuesioner untuk diisi oleh merchant.Sedangkan metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Electronic data capturememiliki hubungan sebesar 74% terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC)dan sisanya 26% dipengaruhi faktor lain.
b.      Penelitian yang di lakukan Kartika Amasari (2011)
6
 
Perusahaan saat ini harus mulai fokus dalam memberikan nilai (value) dan meningkatkanloyalitas pelanggan.Loyalitas konsumen berarti kembali lagi dan lagi untuk melakukan transaksibisnis (pembelian), meskipun mungkin produk perusahaan bukan produk terbaik di pasar atauharga terendah. Perilaku konsumen yang "irasional" ini dapat dijelaskan oleh pandangan bahwa"hubungan baik" yang didirikan dengan konsumen, adalah kunci bagi keberhasilan perusahaandalam mempertahankan pelanggan. Tujuan penelitian adalah untuk menguji apakah ada pengaruhCustomer Relationship Management (CRM) terhadap Loyalitas Pelanggan dan untuk mengujiseberapa besar pengaruh Customer Relationship Management (CRM) terhadap LoyalitasPelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat di kotaBandung, yang pernah melakukan transaksi perbankan di PT BCA Tbk. Pengujian dan pengolahandata menggunakan perangkat lunak SPSS 11,5 dengan bantuan regresi dan metode korelasisederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Customer Relationship Management (CRM)mempengaruhi Loyalitas Pelanggan.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Peneliti
Unit Analisis
Variabel Peneliti
Hasil
Harsih Annisa Destiana
(2013)
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan pengguna electronic data capture (EDC)Pada PT Bank Mandiri Persero Tbk Kantor Area Bekasi Jatiwaringin
 PT Bank Mandiri Tbk Kantor Area Bekasi Jatiwaringin
Kualitas Layanan (X1)
Kepuasan Merchat (Y)
Bahwa nilai signifikansi variable kualitas pelayanan sebesar 0,067 dan variable kepuasan pengguna electronic data capture (EDC)sebesar 0,058
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi (r hitung) atas hubungan Y dan X sebesar 0,864 yang berarti bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna electronic data capture (EDC).
Kartika Imasari
(2011)
Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas
Pelanggan Pada PT BCA Tbk
Bank BCA Tbk Kantor Bandung
Customer Relationship Management
(CRM) (X1)
Loyalitas Pelanggan
PT BCA Tbk (Y)
Nilai regresi(persamaan regresi) yaitu Y= 2,640 + 0,310X,dimana a = 2,640 mempunyai arti pada saat CRM0 (nol) maka loyalitas pelanggan sebesar 2,640
sedangkan b= 0,310 mempunyai arti pada saat
CRM meningkat sebesar 1 maka loyalitas meningkat sebesar 0,310. dari nilai signifikansidiperoleh nilai sebesar 0,002 (< 0,05).
Nilai korelasi (r)sebesar 0,3 yang artinya terdapat hubungan positif. Hubungan positif berarti jika variabel X(CRM) meningkat akan disertai pulan peningkatan
dari variabel Y (loyalitas pelanggan.
Sumber : Data di olah

2.2        Landasan Teori
2.2.1  Pengertian Pemasaran
Perusahaan  akan terus berusaha untuk memperluas pasar dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Aktivitas perusahaan dalam pemasaran ini untuk menentukan arah perusahaan  agar mampu bersaing dalam dunia persaingan yang  makin ketat. Pemasaran merupakan unsur penting dalam perusahaan untuk menentukan sukses tidaknya suatu bisnis.Untuk itu perusahaan harus menerapkan pengertian pemasaran dengan benar agar tetap bertahan. Terdapat beberapa pengertian pemasaran.
Pengertian pemasaran menurut AmericanMarketing Association (AMA) yang dikutip Kotler dan Keller(2007) adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan  nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Pemasaran adalah prosessosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkandan secara bebas  mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihaklain (Kotler1997). Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan–kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang maupun pembeli potensial.
Pemasaran memiliki dua hal.Pertama, pemasaran merupakan filosofi, sikap, perspektif atau orientasi manajemen yang menekankan pada kepuasan konsumen. Kedua, pemasaran adalah sekumpulan aktivitas yang digunakan untuk mengimplementasikan filosofi tersebut. Definisidari American Marketing Association (AMA) mencakup kedua perspektif itu:
Marketing is the planning andexecuting the conception, pricing, promotion and distribution ofideas, goods and service stocre ateex changes that satisfiyind ividual and organizational goals.
Artinya bahwa pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
2.2.2  Manajemen Pemasaran (Marketing Management)
Dalam menjalankan kegiatan perusahaan harus bisa melakukan aktifitas pemasaran sehingga perusahan dapat menawarkan prodk yang dihasilkan kepada konsumen dan mencapai tujuan dengan strategi pemasaran yang tepat.Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan konsep kunci teori dalam pemasaran modern.
Marketing Mix digunakan karena adanya pesaing dari perusahaan lain Selain itu, setiap perusahan dituntut untukselalu menerapkan onsep pengembangan strategi pemasaran yang berkaitan dengan masalah menetapkan pilihan untuk menawarkanbagi segmen pasar tertenu. Pilihan bentuk penawaran ini dapat terpecahkan dengan penerapan strategi pemasaran yang disebut Marketig Mix. Pemasaran merupakan suatu sistem terpadu dmana di dalamnya terkait variabel markting mix yang mempengaruhi penjualan perusahaan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), Marketing mix atau bauran pemasaran adalah “Seperangkat alat pemasaran taktis produk, harga, promosi, distribusi yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar asaran”. Seperangkat alat pemasaran tersebut dikenal dengan nilai 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi) dan promotion (promosi).
2.2.3  Pengertian Pelayanan
Menurut Kotler dalam Laksana (2008) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yanga dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan Gronroos dalam Tjiptono (2005) menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangibleyang biasa (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik atau barang, dan sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.
Sementara itu, menurut Lovelock, Petterson & Walker dalam Tjiptono (2005) mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah sistem, dimana setiap bisnis jasa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama: (1) operasai jasa; dan (2) penyampaian jasa.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang lain, dalam hal ini, kebutuhan pelanggan tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya pelayanan yaitu:
a.    Adanya rasa cinta dan kasih sayang.
Cinta dan kasih sayang membuat manusia bersedia mengorbankan apa yang ada padanya sesuai kemampuaanya, diwujudkan menjadi layanan dan pengorbanan dalam batas ajaran agama, norma, sopan santun, dan kesusilaan yang hidup dalam masyarakat.
b.   Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya.
Rasa tolong menolong merupakan gerak naluri yang sudah melekat pada manusia.Apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain karena diminta oleh orang yang membutuhkan pertolongan hakikatnya adalah pelayanan, disamping ada unsur pengorbanan, namun kata pelayanan tidak pernah digunakan dalam hubungan ini.
c.    Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu bentuk amal.
Inisiatif berbuat baik timbul dari orang yang bukan berkepentingan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan, proses ini disebut pelayanan.Keinginan berbuat baik timbul dari orang lain yang membutuhkan pertolongan, ini disebut bantuan.
Menurut Payne (2000) mengatakan bahwa layanan pelanggan terdapat pengertian:
1.   Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses, menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk menindak lanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan.
2.   Ketepatan waktu dan reabilitas penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka.
3.   Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk menyampaikkan produk dan jasa tersebut sedemikian rupa sehingga dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan yang merealisasikan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
4.   Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan pelanggan.
5.   Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan tidak lanjut tanggapan keterangan yang akurat.
Disamping itu adanya suatu sistem pelayanan yang baik terdiri dari tiga elemen, yakni:
a)   Strategi pelayanan, suatu strategi untuk memberikan layanan dengan mutu yang sebaik mungkin kepada para pelanggan.
b)   Sumber daya manusia yang memberikan layanan.
c)   Sistem pelayanan, prosedur atau tata cara untuk memberikan layanankepada para pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang memiliki dan seluruh sumber daya manusia yang ada.
Dalam penetapan sistem pelayanan mencakup strategi yang dilakukan, dimanapelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat merasakan langsung, agar tidak terjadai distorsi tentang suatu kepuasan yang akan mereka terima. Sementara secara spesifik adanya peranan pelayanan yang diberikan secara nyata akan memberikan pengaruh bagi semua pihak terhadap manfaat yang dirasakan pelanggan.
2.2.4  Kualitas Produk
Produk adalah semua yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsums yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen (Sumarni dan J. Supranto, 1997dalam Tjiptono,2006:95).
Kualitas produk mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya  yang   mencakup  daya   tahan,  kehandalan,   kemajuan,  kekuatan, kemudahandalampengemasan, dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler danArmstrong,1997:279).
Mutu atau kualitas dipengaruhi olehfaktor-faktor yang menentukan bahwa suatu barang dapat memenuhi tujuannya. Mutuatau kualitas merupakan tingkatan pemuasan suatu barang. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk, antaralain:
a.   Proses pembuatan produk dan perlengkapan serta pengaturan yang digunakan dalam proses produksi.
b.   Aspek Penjualan
Apa bila kualitas dari barang yang dihasilkan dari barang terlalu rendahakan dapat menyebabkan berkurangnya penjualan. Sebaliknya apa bila kualitas dari barang yang dihasilkan dari barang terlalu tinggi membuat harga jual semakin mahal sehingga jumlah yang terjual karena kemampuan beli terbatas.
c.    Perubahan Permintaan Konsumen
Konsumen atau pemakai sering menginginkan adanya perubahan-perubahan barang yang dipakainya baik berupa kuantitas maupun kualitas.
d.   Peranan Inspeksi
Selain dapat mengawasi atau menjadi kualitas standar yang telah ditetapkan juga berusaha untuk memperkecil biaya produksi.
2.2.5  Merchant Discount Rate (MDR)
MDR atau Merchant Discount Rate merupakan potongan sejumlah uang yang dikenakan bank kepada merchant (pemilik outlet) terkait transaksi yang dilakukan pada mesin EDC perbankkan.Besarnya potongan sangat bervariasi tergantung dari jenis kartu yang digunakan dan EDC bank mana yang dipakai untuk transaksi.
Potongan MDR ini berkisar antara 0% sampai maksimal 2,5%, tergantung kesepakatan dari pihak bank dan merchant. Namun kadang ada bank-bank tertentu sudah menetapkan MDR, dan tidak bisa di negosiasi.
Besaran MDR yang sekarang berlaku :
a.    BCA Card : 1,5% (reguler) dan 0,9% (campaign)
b.   VISA &Mastercard : maksimal 2,5%. (biasanya bisa di nego s.d 1,5%)
c.    Maestro (Debit) : biasanya mengikuti Mastercard, atau bila EDC tidak ada fasilitas Mastercard biasanya 2%.
d.   JCB : 2% (reguler)
e.    BCA Debit dan Prima Debit : 0%
MDR biasanya dikenal oleh masyarakat umum adalah Charge (dibaca: cas) bila bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debit. Oleh Merchant biasanya diberitahukan akan dikenakan Charge 3% untuk setiap transaksi kepada pemilik kartu. Seharusnya adalah 2,5%, karena menghitung 0,5% susah maka dibulatkan ke atas menjadi 3%.
Hal ini sebenarnya tidak dibenarkan, karena yang kena MDR adalah pemilik outlet (merchant) bukan pembeli.Ada beberapa outlet yang margin keuntungannya cukup banyak, biasanya ditanggung sendiri, misalnya restoran, cafe, dll.Namun pada praktiknya tidak demikian karena alasan laba penjualan bila dipotong MDR pemilik outlet keuntungannya semakin tipis, maka MDR dibebankan ke pembeli.

2.2.5  Kualitas Jasa
Kualitas jasa menurut Tjiptono (2005: 259) pada prinsipnya berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.Kesepuluh dimensi pelayanan dapat disederhanakan menjadi lima dimensi menurut Tjiptono (2005: 111), yaitu:
a.       Responsiveness (Ketanggapan), yaitu kemampuan untuk menolong pelanggan dari ketersediaan untuk melayani pelanggan yang baik.
b.      Reability (keandalan), yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai yang dijadikan dengan segera,akurat dan memuaskan.
c.       Emphaty (Empati), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan serta kemudahan untuk dihubungi.
d.      Assurance (Jaminan), yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari resiko.
e.       Tangible (Bukti langsung), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan dan sarana komunikasi.
Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi jasa. Kepuasan pelanggan, selain dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa juga ditentukan oleh kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat.Persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa tidak mengharapkan pelanggan menggunakan jasa tersebut terlebih dahulu untuk memberikan penilaian.
2.2.6  Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen. Pelanggan merupakan focus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan memegang peranan cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.
Kotler (2007: 177) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapanya.Sedangkan definisi kepuasan pelanggan menurut Rangkuti (2004: 56) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan konsumen yaitu perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
Kemudian menurut Kasmir, (2004 : 67) komponen kepuasan dalam dunia perbankan adalah:
a.       Tangible, merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh karyawan bank, seperti gedung, perlengkapan kantor, daya tarik karyawan, sarana komunikasi dan sarana fisik lainnya. Oleh karena itu, bukti fisik ini harus menarik dan modern.
b.      Responsivitas, yaitu adanya keinginan dan kemauan karyawan bank dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.Untuk itu pihak manajemen bank perlu memberikan motivasi yang besar agar seluruh karyawan bank mendukung kegiatan pelayanan kepada nasabah tanpa pandang bulu. Akan mendukung kegiatan pelayanan kepada nasabah tanpa pandang bulu.Akan lebih baik jika motivasi yang diberikan kepada karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan kemampuannya.
c.       Assurance, adanya jaminan bahwa karyawan memiliki pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat atau perilaku yang dapat dipercaya. Hal ini penting agar nasabah yakin akan transaksi yang mereka lakukan benar dan tepat sasaran.
d.      Reliabilitas, yaitu kemampuan bank dalam memberikan pelayanan yang telah dijanjikan dengan cepat, akurat serta memuaskan pelanggannya. Guna mendukung hal ini maka setiap karyawan bank sebaliknya diberikan pelatihan dan pendidikan guna meningkatkan kemampuannya.
e.       Empati, yaitu mampu memberikan kemudahan serta menjalin hubungan dengan nasabah secara efektif. Kemudian juga mampu memahami kebutuhan individu setiap nasabah secara cepat dan tepat.Dalam hal ini masalah prosedur kerja dan dihubungkan dengan tingkat pelayanan kepada nasabah.

2.3        Kerangka Pemikiran
Manajemen Pemasaran
 
Kerangka pemikiran merupakan alur pemikiran yang logis dalam membangun kerangka berpikir yang didasarkan pada penelitian sebagai berikut :



 















 













Gambar 2.1 Krangka Pemikiran

2.4        Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban hanya berdasarkan kepada teori yang relevan bukan berdasarkan fakta-fakta empiris yang di peroleh dari pengumpulan data menurut Sugiyono (2008).
a.       Diduga kualitas layanan, kualitas produk dan merchant discount rate berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi.
b.      Diduga kualitas layanan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi.
c.       Diduga kualitas produk berpengauh secara parsial terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi.
d.      Diduga discount rate berpengaruh secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Cenral Asia Cabang Banyuwangi.
e.       Diduga kualitas layanan variable yang paling dominan terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) pada Bank Cenral Asia Cabang Banyuwangi.




 
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1        Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di tengah Kota Bayuwangi detailnya di kantor BCA Cabang Banyuwangi yang teletak di Jalan Ahmad Yani No. 24-26 Banyuwangi Kelurahan Penganjuran Kecamata Banyuwagi.

3.2        Populasi dan Sampel
3.2.1  Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unutk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga merupakan jumlah keseluruhan elemen yang terbagi dalam beberapa karakteristik umum, termasuk tujuan dari masalah penelitian bauran promosi. Populasi ini bersifat heterogen yang dapat dilihat dari beragam usia, jenis klamin, tempat tinggal, pendidikan dan pekerjaan. Dalam penelitian ini tidak seluruh anggota populasi diambil, melainkan hanya sebagian dari populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah penggunaElectronic data capture(EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi area wilayah pelayanan Kabupaten Banyuwangi.
3.2.2  Sampel
Sample adalah sebagian populasi yang ingin diteliti yang ciri–ciri dan keberadaannya mampu merepresentasikan atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi sebenarnya. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi tersebut.
18
 
Sampel yang diambil dari populasi harus representative  (mewakili). Menurut Champion dalam Malo,  jumlah minimal responden untuk penelitian adalah sebanyak 30 orang, akan tetapi jumlah sampel dapat berubah setelah dilakukan pre–test terhadap instrumen penelitian.
Sample yang diambil adalah penggunaElectronic data capture(EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi area wilayah pelayanan Kabupaten Banyuwangi denan jumlah 35 responden yang memenuhi kriteria sebagai responden dan bersedia menjadi responden.

3.3        Metode Pegumpulan Data
3.3.1  Sumber Data
Dalam rangka pengumpulan data penelitian dan sebagai bahan kelengkapan penelitian, penulis memperoleh data, informasi, petunjuk, dan sebagainya, dengan menggunakan teknik pengumpulan data antara lain:
a.       Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan digunakan dalam rangka memperoleh data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun pihak lain.
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh lewat buku, artikel, dan situs internet. Selain itu data sekunder juga diperoleh lewat makalah dan jurnal–jurnal yang berkaitan dengan Kualitas Produk dan perilaku  konsumen, serta konsep lainnya untuk merumuskan pokok permasalahan penelitian.
b.      Studi Lapangan
Studi lapangan digunakan untuk memperoleh data–data primer.Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama yaitu responden.Dalam mengumpulkan data primer ini peneliti menggunakan teknik survey.
Dalam penelitian survey ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan pada sejumlah kecil subjek penelitian dalam jangka waktu tertentu yang relatif singkat dalam bentuk tertulis yaitu kuisioner.Selain itu peneliti juga menambahkan wawancara kecil kepada beberapa responden untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai penelitian ini.
3.3.2  Jenis Data
a.       Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara ataupun menyebar kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini data primer meliputi data hasil penyebaran kuesioner pada responden.
b.      Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, ataupun histori yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak.Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan informasi dokumentasi.
3.3.3  Teknik Pengumpulan Data
a.       Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
b.      Kuisioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
c.       Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
d.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
e.       Skala Pengukuran
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
a)      Sangat setuju             : skor 5
b)      Setuju                                    : skor 4
c)      Cukup setuju             : skor 3
d)     Tidak setuju               : skor 2
e)      Sangat tidak setuju    : skor 1

3.4        Kerangka Konseptual
Penelitian mengenai pengaruh bauran promosi terhadap kepuasan konsumen pengguna electronic data capture (EDC) debit dan kredit Bank Central Asia Cabang Banyuwangi terdiri dari dua variabel, antara lain :
a.       Variabel terikat (dependent)
Sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent, dan merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y) Electronic data capture(EDC) pada Bank Central Asia Cabang Banyuwangi area layanan Kabupaten Banyuwangi.
b.      Variabel bebas (independent),
Variabel ini merupakan variabel yang mengambil posisi sebagai variabel yang menyebabkan adanya perubahan pada variabel terikat.Variabel ini juga yang memberikan penjelasan kepada variabel terikat.Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independent adalah Kualitas Layanan (X1), Kualitas Produk (X2) dan Merchant Discount Rate (X3).
 










Gambar 3.1Krangka Konseptual
Keterangan : Y   : Variabel Dependen : Kepuasan pengguna electronic data capture (EDC)
                     H1 : Hipotesis 1
                           H2 : Hipotesis 2
                           H3 : Hipotesis 3
                           H4 : Hipotesis 4
                     X1 : Variabel Independen : Kualitas Layanan
                     X2 : Variabel Independen : Kualitas Produk
                     X3 : Variabel Independen : Merchant Discount Rate

3.5        Definisi Oprasional Variabel
3.5.1  Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Ferdinand,2006). Nilai variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen.Variabel dependen biasa di lambangkan dengan Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan Konsumen Merchant (Y).
3.5.2  Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negative (Ferdinand,2006). Variabel independen ini menjadisebab terjadinya variabel dependen. Variabel independen biasa di lambangkan dengan X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a.       Kualitas Layanan (X)
Kualitas pelayanan adalah kesusaian antara harapan pelanggan (masyarakat) pengguana layanan dengan persepsi pelanggan (masyarakat) atas pelayanan yang diberikanKejelasan, Kepastian Waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggung jawab, Kelengkapan
b.      Kualitas Produk (X2)
Produk adalahsemuayangbisaditawarkandipasaruntukmendapatkan perhatian, permintaan, pemakaianataukonsumsiyangdapat memenuhikeinginan atau kebutuhankonsumen
c.       Merchant Discount Rate (X)
Merchant Discount Rate merupakan potongan sejumlah uang yang dikenakan bank kepada merchant (pemilik outlet) terkait transaksi yang dilakukan pada mesin EDC perbankkan. MDR yan sangat rendah 1,5% untuk BCA Card dan 0% untuk Debit BCA dan Prima Debit

3.6        Teknik Analisis Data
3.6.1  Uji Instrumen
Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang di pergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal (Santoso, 2003).
a.       Uji Validitas
Menurut Umar (2004:76) validitas adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur.Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikan 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
1.      Jika r hitung> r tabel maka item peranyaan berkorelasi sinifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)
2.      Jika r hitung< r tabel maka item peranyaan berkorelasi sinifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid)
Dimana menurut Arikunto (2002:146) r hitung dapat ditentukan dengan rumus:
xy
 

Dimana :
n  =  Banyaknya sampel
x  =  Skor kuesioner atau item
y  =  Skor total atau total variable
r   =  Nilai validitas atau koofisien korelasi
Setelah nilai r (koefisien korelasi) diperoleh maka langkah selanjutnya adalah membandingkan antara hasil nilai r yang terdapat pada tabel nilai kritis. Menurut Masun yang dikutip oleh Sugiono (2004:124) bahwa jika didapat koefisien korelasi > 0,3 dan signifikan ( P<0,05), maka instrumen tersebut dinyatakan valid.
b.      Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2004:77) Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila alat ukur kita gunakan berulang kali.Suatu instrumen sudah reliabel sebagai alat pengumpul data apabila memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan. Uji realibilitas menggunakan kriteria sebagai berikut :
1.      Cronbach’s Alpha> r tabel (denan Sig. 0,05), maka isntrumen atau pertanyaan dinyatakan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan reliabel)
2.      Cronbach’s Alpha< r tabel (denan Sig. 0,05), maka isntrumen atau pertanyaan dinyatakan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak reliabel)
Menurut Arikunto (2002:171) dapat menggunakan rumus Alpha Combach sebagai berikut:
Dimana :
α =   reliabilitas
k =   jumlah variabel independen dalam persamaan
r  =   rata-rata koefisien kolerasi antar variabel
Menurut Singatibum (1995:143) mengatakan “suatu instrumen dapat disebut reliabel apabila α lebih besar dari 0,6 pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas.
3.6.2  Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi apakah ada hubungan yang kuat antara variabel terikat (Y) kepuasan konsumen , dan variabel bebas personal selling X1,Sales promotion X2, Marchant discount rate X3, dan Hubungan masyarakat X4, dengan kriteria sebagai berikut :
1)      Ho diterima jika nilai Sig. > 0,05
2)      Ho ditolak jika nilai Sig. < 0,05
Rumus digunakan sebagain berikut (Sugiono, 2004;211) :
Ŷ = a + bX + bX + bX + bX
Keterangan :
Ŷ                        = Kepuasan konsumen
a             = Kostanta
bbbb  = Koefisien masing-masing variabel
X           = Kualitas Layanan
X           = Kualitas Produk
X           = Marchant Discount Rate
3.6.3  Koefisien Determinasi (R2)
 
R2 menunjukkan bagian perubahan dependen variabel yang dijelaskan oleh perubahan independen varabel.Jadi menjelaskan sejauh mana persamaan regresi linier berganda sesuai data observasi. Koefisien determinasi disimbolkan dengan tanda (R2) dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Dimana :
SST        = total of squares (jumlah kuadrat total)
SSR        = sum of squares due to regression (jumlah kuadrat regresi)
3.6.4  Uji Hipotesis
a.       Uji F (Uji Simultan)
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F ini dilakukan dengan menggunakan level of signifikan sebesar 95% (α = 5%) dan derajat kebebasan pembilang (n-k) dan penyebut (k-1).
Langkah-langkahpengujian:
1.      Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
Ho : b₁=b₂=b₃=b₄= 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel (kualitas layanan, kualitas produk, dan marchant discount rate) terhadap variabel dependen (kepuasan pengguna electronic data capture)
Ha : b# b₂# b₃# b₄# 0 berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen (kualitas layanan, kualitas produk, dan marchant discount rate) terhadap variabel dependen (kepuasan pengguna electronic data capture)
2.      Menggunakan taraf signifikansi (a) = 0,05
3.      Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung £ Ftabel atau probabilitas nilai F atau signifikansi > 0,05
Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung> Ftabel atau probabilitas nilai F atau signifikansi < 0,05
4.      Perhitungan
Keterangan :
=  koefisien determinasi
=  jumlah sampel
=  jumlah variabel independen
Jika Fhitung> Ftabel atau probabilitas F atau signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel independen terhadap dependen. Sebaliknya, jika Fhitung ≤ Ftabel atau probabilitas nilai F atau signifikansi > 0,05 maka dapat di katakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b.      Uji t (Uji Parsial)
Uji t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nol (HO).Keputusan untuk menerima atau menolak HO dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data.
Langkah-langkah uji t :
1.      Merumuskan hipotesis
Ho  :  ßi  =  0
(Artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat).
Ha  :  ßi    0
(Artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel berikut).
2.      Menentukan tingkat α = ttabel = t(α/2 : n-k-1)
Level of significant α = 0,05
3.      kriteria pengujian
a)      jika nilai –ttabel< thitung atau thitung> ttabel maka HO ditolak dan Hagagal ditolak.
b)      Jika nilai –ttabel< thitung< ttabel maka HO gagal ditolak dan Ha ditolak.
4.     
 
Menghitung nilai t hitung

Dimana :
bi         =  koefisien regresi
Se         =  standar error koefisien regresi

3.6.5  Uji Asumsi Klasik
Agar dapat diperoleh nilai pemerkiraan yang tidak bias dan efisiendari persamaan regresi, maka dalam pelaksanaan analisis data harusmemenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut (pengolahan datadengan komputerisasi menggunakan program SPSS):
a.       Multiolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variable independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain.
Selain itu, deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghin dari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variable dependen.
Menurut Santoso (2001), kriteria deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat di lihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).
1)      Jika nilai VIF tidak lebih dari 5 dan
Nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dikatakan bebas dari multikolinieritas.
b.      Heterokedasititas
Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Pengujian heteroskedastisitas menggunakan Gleyser.Gleyser menyatakan bahwa varian residual nilainya tergantung dari variabel independen yang ada di dalam model. Gleyser menyarankan untuk melakukan regresi nilai absolut residual dengan variabel independen terhadap nilai α = 0,05. Jika sig. > dari nilai α = 0,05 maka dapat dipastikan bahwa model tidak mengandung unsur heteroskedastisitas.Seluruh metode analisis menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 20.





 
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1        Hasil Penelitian
4.1.1  Sejarah Singkat Perusahaan
Bank BCA secara resmi berdiri pada tanggal 22 februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal yang telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan system perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia.Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998. Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Asset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun.Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
30
 
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA, penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA. Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan resiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
4.1.2  Struktur Organisasi
a.       Struktur Organisasi
Struktur yang terdapat pada setiap organisasi pada dasarnya merupakan kerangka pembagian tugas dan tanggungjawab dari pegawai yang melaksanakan pekerjaan.Setiap unsur-unsur harus di rancang dan di taati sebaik-baiknya.
Pengertian dari stuktur organisasi garis adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan.Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah.Dalam organisasi ini seseorang atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja.
BANK CENTRAL ASIA
KANTOR CABANG BANYUWANGI
 
Sedangkan dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai  spesialisasi fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang  menumbuhkan dan mengembangkan sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini secara teratur berubah untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar.



 





Gambar 4.1 Stuktur Organisasi
Sumber :Subsidiaries Electronic Data Capture (EDC) Cabang Banyuwangi
a.       Job Diskription
1.      Subsidiaries Security
Pengamanan dan penertiban, membantu tugas-tugas coustemer service, pelayanan nasabah.
2.      Subsidiaries Cleaning Service
Perawatan gedung kantor ruang dan persiapan acara sampai selesainya acra
3.      SubsidiariesElectronic data capture
Produk Electronic data capture sebagai pengeluaran dan di pasarkan di usha-usaha yang mebutuhkan pembayaran tanpa uang tunai
a)      Marketing EDC
Memasarkan mesin elektronic data capture kepada pemilik usaha-usaha yang berada di wilayah-wilayah
b)      Teknisi EDC
Melakukan perbaikan, pemasangan dan perawatan mesin elektronic data capture
4.      Subsidiaries ATM
Melakukan pemasangan, perawatan, perbaiakn dan pengisian uang tunai ke setiap ATM
4.1.3  Personalia
a.       Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah pegawaiSubsidiaries Electronic Data Capture (EDC) pada Subsidiaries di Bank Central Asia Kantor Cabang Banyuwangi sebanyak 6 orang dengan jumlah tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1 orang dan tenaga kerja langsung sebanyak 5 yang terdiri dari 2 wanita dan 4 laki-laki.





Tabel 4.1 Jumlah Karyawan
Jabatan
Jumlah Karyawan
Admin Umum
Marketing
Teknisi
1
3
2
Total
6
Sumber : PT. Danamas Ishan Kreasi Andalan2015
b.      Hari dan Jam Kerja
Bekerja 7 hari normal dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Jam Kerja
Hari
Jam Kerja
Jam Istirahat
Senin s/d Kamis
Jumat
Sabtu
07.00 – 16.00
07.00 – 16.00
07.00 – 16.00
12.00 – 13.00
11.00 – 13.00
12.00 – 13.00
Sumber :Subsidiaries Electronic Data Capture (EDC) 2015
c.       Gaji dan Upah
Sistem pembayaran gaji dibayarkan pada tangal 15 perbulan dengan insentif sesuai dengan pedapatan dari hasil target pengeluaran mesin Eloctrnic Data Capture selama 1 bulan. Dengan ketentuan pendapatan sebagai berikut : 1-5 mesin EDC mendapatkan Rp. 500.000, 6-10 mesin EDC mendapatkan Rp. 750.000, 11-15 mesin EDC Rp. 2.000.000 dalam waktu perbulan dalam kondisi Ho
4.1.4  Aktivitas Usaha
Aktivita usaha lebih fokus bisnisnya dalam pemasaran dan kemampuan penjualan dan pengembangan kapasitas dalam hal ini PT. Danamas Insan Kreasi Andalan Menggabungkan konsep pemasaran dan eksekusi penjualan yang sangat baik Menangkap peluang baru untuk pertumbuhan yang menguntungkan. PT DIKA merekrut orang speciific diperlukan, trainning, menyebarkan dan mengelola Memastikan tugas kita mengeksekusi akan memenuhi harapan dan kontribusi nilai tambah kepada klien, Menjelajahi kemampuan sumber daya manusia, dengan sangat percaya. Produk dari PT. Danamas Insan Kreasi Andalan di antaranya : Mesin ATM, Masin Electronic data capture, Kart Kredit Debit dan Tabungan.
4.1.5  Gambaran Umum Responden
a.       Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin konsumen dapat dijelaskan pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Klamin
Jenis Klamin
Frekuwensi
Prosentase (%)
Laki-laki
Wanita
17
18
48,58
51,42
Jumlah
35
100
Sumber : Data primer diolah 2015
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui jumlah responden yang mengisi kuisioner berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 17 responden atau 48,58%, sedangkan responden yang berjenis klamin wanita sebanyak 18 responden atau 51,42%. Sehingga dapat dijelaskan bahwa responden yang mengisi kuisieoner lebih banyak berjenis laki-laki.
b.      Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Gambaran responden berdasarkan usia pada konsumen dapat di jelaskan pada tabel 4.4 dibawah ini :
Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuwensi
Prosentase (%)
Kurang dari 20 tahun
21 tahun sampai 30 tahun
31 tahun sampai 40 tahun
41 tahun sampai 50 tahun
Diatas 51 tahun
0
5
10
14
6
0
14,28
28,57
40
17,15
Jumlah
35
100
Sumber : Data primer diolah 2015
Berdasarkan tabel 4.2 responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 0 responden (0%), yang berusia 21-30 tahun sebanyak 5 responden (14,28%), yang berumur 31-40 tahun sebanyak 10 responden (28,57%), yang berumur 41-50 tahun sebanyak 14 responden (40%) dan diatas 51 tahun sebanyak 6 responden (17,15%).

4.16    Tabulas Hasil Penelitian
Dari data yang diperoleh melaluiresponden dengan menyebarkan kuisioner dapat dibuat tabulasi seperti pada lampiran 2.

4.2        Pembahasan
4.2.1  Uji Instrumen
       a.      Uji Validitas
Suatu instrumen penelitian dikatakan validitas jika pengjian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05 dengan kriteia pngujian adalah sebagai berikut :
1)      Jika r hitung˃ r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyataka valid)
2)      Jika r hitung ˂ r tabel maka instrumn atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhada skor total (dinyatakan tidak valid)
Hasil uji validitas program SPSS statistics 20 dengan membandingkan nilai Pearson Correlation (korelasi product moment) dengan nilai r tabel dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% α = 5% dan n = 35, diperoleh hasil untuk r tabel sebesar 0,3246. Untu lebih jeasnya, hasil uji validitas dapat diliat pada tabel berikut :








Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas
Variabel
Item
r hitung
r tabel
Pengujian
Keterangan
Kualitas Pelayanan (X1)
X1.1
0,406
0,3246
r hitung> r tabel
Valid
X1.2
0,390
Valid
X1.3
0,374
Valid
X1.4
0,403
Valid
X1.5
0,507
Valid
Kualitas Produk (X2)
X2.1
0,504
0,3246
r hitung> r tabel
Valid
X2.2
0,416
Valid
X2.3
0,386
Valid
X2.4
0,450
Valid
X2.5
0,298
Valid
Merchant Discount Rate  (X3)
X3.1
0,534
0,3246
r hitung> r tabel
Valid
X3.2
0,614
Valid
X3.3
0,575
Valid
X3.4
0,594
Valid
X3.5
0,435
Valid
Kepuasan pengguna electronic data capture (Y)
Y1.1
0,637
0,3246
r hitung> r tabel
Valid
Y1.2
0,488
Valid
Y1.3
0,556
Valid
Y1.4
0,457
Valid
Y1.5
0,429
Valid
Sumber :SPSS out, 2015
Berdasarkan tabel hasil uji validitas diatas, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan dalam penelitian ini adalah valid, yang di tnjukan dengan nilai dari masing-masing item pertanyaan memiliki nilai Pearson Correlation positif dan lebih besar dari pada nilai r tabel(0,3246).
      b.      Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha, dan instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach> r tabel (dengan Sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan reliabel).

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha Cronbach
r tabel
Keterangan
Kualitas Layanan (X1)
0,563
0,6
Reliabel
Kualitas Produk (X2)
0,666
Reliabel
Merchant Discount Rate  (X3)
0,640
Reliabel
Kepuasan Konsumen (Y)
0,644
Reliabel
Sumber :SPSS out, 2015
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas yang dicapai pada masing-masing variabel lebih besar dari rtabel 0,6 artinya instrumen yang digunakan reliabel.
4.2.2  Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh antara Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Merchant Discount Rate  danKepuasan pengguna electronic data capture (EDC) terhadap Kepuasan Konsumen pada Bank Central Asia Kabupaten Banyuwangi maka digunakan analisis regresi linier berganda, diman variabel bebasnya adalah Kualitas Layanan (X1), prmosi penjualan (X2), Merchant Discount Rate  (X3) dan Kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (X4), serta variabel terikatnya adalah Kepuasan Konsumen (Y). Berikut hasil uji regresi yang dilakukan.
Tabel 4.7Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel bebas (X)
Koefisien Regresi (b)
Kostanta (α)
Kualitas Layanan (X1)
0,497
2,496
Kualitas Produk (X2)
0,454
Merchant Discount Rate  (X3)
0,407
Sumber :SPSS out, 2015
Dari hasil uji regresi berganda pada tabel diatas, dapat dibuat persamaan sebagi berikut :
Y’ = α + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y’ = 2,496 + 0,497(X1) + 0,454(X2) + 0,407 (X3)
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       Konstanta (α) sebesar 2,496 artinya bhwa nilai 2,496 ini tidak memiliki arti ekonomis, melainan hanya dapat dijelaskan ebagai nilai matematis saja yaitu merupakan titik potong garis regresi dngan sumbu Y (intercept) yang trletak pada nilai 2,496.
b.      Koefisien regresi variabel (b1) Kualitas Layanan (X1) sebesar 0,497 ;artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Kualitas Layanan meningkat 1 satuan, maka Kepuasan Konsumen (Y’) akan mengalami peningkatan 0,497 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Kualitas Layanan dengan Kepuasan Konsumen, semakin bagus Kualitas Layanan maka semakin naik Kepuasan Konsumen.
c.       Koefisien regresi variabel (b2) Kualitas Produk (X2) sebesar 0,454;artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Kualitas Produk meningkat 1 satuan, maka Kepuasan Konsumen (Y’)akan mengalami peningkatan 0,454 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Kualitas Produk dengan Kepuasan Konsumen, semakin bagus Kualitas Produk maka semakin naik Kepuasan Konsumen.
d.      Koefisien regresi variabel (b3) Merchant Discount Rate  (X3) sebesar 0,407;artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Merchant Discount Rate  meningkat 1 satuan, maka Kepuasan Konsumen (Y’) akan mengalami peningkatan 0,407 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Merchant Discount Rate  dengan Kepuasan Konsumen, semakin bagus Merchant Discount Rate  maka semakin naik Kepuasan Konsumen.
4.2.3  Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terkait.
Tabel 4.8 Hasil Uji Determinasi
R square
Persentase (%)
Variabel lainnya (%)
Total (%)
0,655
65,5
34,5
100
Sumber :SPSS out, 2015
Dari tabel di atas diperoleh koefisien determinasi (R2) (R square) sebesar 0,655 (65,5%). Ini berarti bahwa variasi variabel terkait kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y) dapat dijelaskan oleh variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2), dan merchant discount rate (X3), sedangkan sisanya 34,5% dijelaskan oleh variable-variabel lain diluar variabel yang diteliti.
4.2.4  Uji Hipotesis
a.       Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2), dan merchant discount rate (X3) terhadap kepuasan konsumen  secara simultan (bersama-sama).
Tabel 4.9 Hasil Ujin F
F hitung
F tabel
Pengujian
Keterangan
13,735
2,68
F hitung> F tabel
Ho ditolak
Sumber :Data diolah
1.      Level of significance α = 5%
Ftabel           =  (α ; df = k ; n – k – 1)
                                    =  (0,05 : df = 4 ; 35 – 3 – 1)
                                    =  (0,05 ; df = 3 ; 31)
                                    =  2,68
2.      F hitung dan signifikansinya
Fhitung         =
Fhitung       =  0,635 / 3
                (1-0,522) / (35-3-1)
               =  0,211
               0,01541
Fhitung         = 13,735
3.      Kriteria pengujian
Berdasarkan uji F diperoleh Fhitung = 16,307 dan Ftabel = 2,56 yang berarti Fhitung> Ftabel dengan demikian HO ditolak.

4.      Keputusan statistik


HO gagal ditolak                                                  HO ditolak

                           0                          2,68                      16,307
Gambar 4.2 Keputusan statistik pada F test
Maka HO ditolak sehingga kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2), dan merchant discount rate (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan secara statistik terhadap keputusan pembeian (Y).

b.      Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2), dan merchant discount rate (X3) terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) secara parsial (sendir-sendiri). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau melihat nilai signifikannya. Apabila t hitung> t tabel dan nilai signifikannya < α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila t hitung> t tabeldan nilai signifikasi > α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan.
1.      Kualitas Pelayanan (X1)
a)      Perumusan hipotesis
HO : ß1 = 0    : variabel kualitas layanan (X1) tidak ada pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen  (Y).
HO : ß1 ≠ 0    :variabel kualitas layanan (X1) ada pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen  (Y).   
b)      Level of significance α = 0,05
ttabel    = 0,05 ; (α/2 ; n-k-1)
                  = ± (0,05 ; 35 – 3 – 1)
                  = ± (0,025 ;31)
                  = ± 2,03951

c)      Kriteria keputusan
Ha gagal ditolak bila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ha ditolak bila –t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel
d)     Menghitung nilai thitung
Nilai thitung dengan rumus :
thitung  =    b1
                              se (b1)             
thitung  =   0,497
                                   0,091
                               = 5,461
e)      Uji hipotesis H2 (kualitas layanan)
thitung      =  5,461
ttabel      =  ± 2,03951
t hitung> t tabel



                                    -2,03951          2,03951              5,461
Gambar 4.3 keputusan statistik T test H2
Dari uji hipotesis H2 menyatakan bahwa variabel kualitas layanan (X1) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y).
2.      Kualitas Produk (X2)
a)      Perumusan hipotesis
HO : ß1 = 0    : variabel kualitas produk (X2) tidak ada pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y).
HO : ß1 ≠ 0    : variabel kualitas produk (X2) ada pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y).   

b)      Level of significance α = 0,05
ttabel    = 0,05 ; (α/2 ; n-k-1)
                  = ± (0,05 ; 35 – 3 – 1)
                  = ± (0,025 ; 31)
                  = ± 2,03951
c)      Kriteria keputusan
Ha gagal ditolak bila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ha ditolak bila –t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel
d)     Menghitung nilai thitung
Nilai thitung dengan rumus :
thitung  =    b1
                              se (b1)             
thitung  =   0,454
                                   0,105
                               = 4,323
e)      Uji hipotesis H3 (kualitas produk)
thitung      =  4,323
ttabel      =  ± 2,03951
t hitung> t tabel





                                                        -2,03951  2,03951           4,323
Gambar 4.4 keputusan statistik T test H3
Dari uji hipotesis H3 menyatakan bahwa variabel kualitas produk (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y).


3.      Merchant Discount Rate (X3)
a)      Perumusan hipotesis
HO : ß1 = 0    : variabel merchant discount rate (X3) tidak ada pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y).
HO : ß1 ≠ 0    :variabel merchant discount rate (X3) ada pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y).   
b)      Level of significance α = 0,05
ttabel    = 0,05 ; (α/2 ; n-k-1)
                  = ± (0,05 ; 35 – 3 – 1)
                  = ± (0,025 ; 31)
                  = ± 2,03951
c)      Kriteria keputusan
Ha gagal ditolak bila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ha ditolak bila –t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel
d)     Menghitung nilai thitung
Nilai thitung dengan rumus :
thitung  =    b1
                              se (b1)             
thitung  =   0,407
                                   0,092
                             =  4,423
e)      Uji hipotesis H4 (marchant discount rate)
thitung      =  4,423
ttabel      =  ± 2,03951
t hitung> t tabel



                                                        -2,03951  2,03951                4,423
Gambar 4.5 keputusan statistik T test H4
Dari uji hipotesis H4 menyatakan bahwa variabel merchant discount rate (X3) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) (Y).
4.2.5  Uji Asumsi Klasik
a.       Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas yaitu adanya hubungan linier antara variabel independen dalam model regresi.Persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinieritas.
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
Kolinieritas Statistic
Pengujian
Keterangan
Pembanding
Tolerane
VIF
Kualitas Layanan
5
0,304
3,002
3,002 < 5
Tidak Multkolinieritas
Kualitas Produk
0,325
3,074
3,074 < 5
Tidak Multkolinieritas
Marchant Discount Rate
0,316
3,031
3,031 < 5
Tidak Multkolinieritas
Sumber :SPSS out, 2015
Dari hasil di atas dapat diketahui nilai Variance Inflation Factor (VIF) keempat variabel yaitu kualitas layanan 3,002, kualitas produk 3,074, marchant discount rate 3,031 dan hubungan masyarakat 3,104 lebih kecil dari 5 sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinieritas. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya.
b.      Uji Heteroskedastitas
Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas, ada atau tidaknya pola yang terjadi pada nilai residual pada model dengan menggunakan model gleyser akan ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel terhadap nilai absolute residualnya. Jika nilai sig. lebih besar dari nilai α = 0,05 maka dapat dipastikan bahwa model tidak mengandung unsure heteroskedastisitas. Dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila, sig > α. Jadi pada model regresi tabel 4.7 tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas.
Variabel Bebas
Unstandardized Coeffisients
T
Sig
B
Std Error
Kualitas Layanan (X1)
0,036
0,021
1,718
0,090
Kualitas Produk (X2)
0,044
0,023
1,909
0,060
Marchant Discount Rate (X3)
0,000
0,019
0,023
0,982
Sumber : Data Primer Diolah (Lampiran 6)
Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai Sig. lebih besar dari nilai α yaitu 0,05. Maka dapat dikatakan masing-masing variabel tidak mengandung heteroskedastisitas.




BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1        Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, maka dapat kesimpulan sebagai berikut :
1.      Berdasrkan perhitungan program SPSS mengunakan regression diperoleh persamaan regresinya Ŷ = 2,496 + 0,497(X1) + 0,454(X2) + 0,407(X3, dari persamaan tersebut masing-masing hasil analisis dapat di interprestasikan sebagai berikut :
a.       2,496 adalah konstant yaitu titik potong antara sumbu tengah dengan garis regresi
b.      Konstanta (α) sebesar 2,496 artinya jika Kualitas Layanan (X1), Kualitas Produk (X2), Merchant Discount Rate  (X3) nilainya adalah 0, maka Kepuasan Konsumen (Y’) nilainya adalah 2,496 satuan. Interprestasi dari penjelasan tersebut adalah jika kualitas layanan, Kualitas Produk, Merchant Discount Rate  dan Kepuasan pengguna electronic data capture (EDC) tidak mengalami perubahan atau konstan maka Kepuasan Konsumen akan konstan.
c.       Koefisien regresi variabel (b1) Kualitas Layanan (X1) sebesar 0,497 ;artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Kualitas Layanan meningkat 1 satuan, maka Kepuasan Konsumen (Y’) akan mengalami peningkatan 2,496 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Kualitas Layanan dengan Kepuasan Konsumen, semakin bagus Kualitas Layanan maka semakin naik Kepuasan Konsumen.
d.     
46
 
Koefisien regresi variabel (b2) Kualitas Produk (X2) sebesar 0,454; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Kualitas Produk meningkat 1 satuan, maka Kepuasan Konsumen (Y’) akan mengalami peningkatan 2,496 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Kualitas Produk dengan Kepuasan Konsumen, semakin bagus Kualitas Produk maka semakin naik Kepuasan Konsumen.
e.       Koefisien regresi variabel (b3) Merchant Discount Rate  (X3) sebesar 0,407;artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Merchant Discount Rate  meningkat 1 satuan, maka Kepuasan Konsumen (Y’) akan mengalami peningkatan 2,496 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Merchant Discount Rate  dengan Kepuasan Konsumen, semakin bagus Merchant Discount Rate  maka semakin naik Kepuasan Konsumen
2.      Dari hasil uji hipotesis diperoleh hasil sebagai berikut :
a.       Secara simultan variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2) dan marchant discount rate (X3) berpengaruh terhadap kepuasankonsumen. Hal ini dapat dibuktikan dari analisis uji F bahwa F hitung> F tabel (13,735>2,68)
b.      Variabel kualitas layanan (X1) memiliki t hitung lebih besar dari t tabel, yakni 5,461>2,03951 dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Ho ditolak, artinya, kualitas layanan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen  (Y) secara parsial.
c.       Variabel kualitas produk (X2) memiliki t hitung lebih besar dari t tabel, yakni 4,323>2,03951 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Ho ditolak, artinya, kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen  (Y) secara parsial.
d.      Variabel marchant discount rate (X3) memiliki t hitung lebih besar dari t tabel, yakni 4,423>2,03951 dan nilai signifikansi 0,023 < 0,05. Ho ditolak , artinya, marchant discount rate mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen  (Y) secara parsial.
e.       Dari hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen adalah variabel kualitas layanan dengan nilai t hitung (5,461) dan nilai signifikansi terkecil (0,000)
3.      Dari koefisien determinasi di atas diperoleh koefisien determinasi (R2) (Adjusted R square) sebesar 0,655 (65,5%). Ini berarti bahwa variasi variabel terkait kepuasan konsumen  (Y) dapat dijelaskan oleh variabel kualitas layanan (X1), kualitas produk (X2) danmarchant discount rate (X3), sedangkan sisanya 34,5% dijelaskan oleh variable-variabel lain diluar variabel yang diteliti
4.      Dari hasil uji multikolinieritas di atas dapat diketahui nilai Variance Inflation Factor (VIF) keempat variabel yaitu kualitas layanan 0,304, kualitas produk 0,325 danmarchant discount rate 0,316 lebih kecil dari 5 sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinieritas
5.      Dari hasil output uji heteroskedisitas dihasilkan
a.       Variabel kualitas layanan dengan Sig. 0,090 > 0,05 dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
b.      Variabel kualitas produk dengan Sig. 0,060 > 0,05 dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
c.       Variabel marchant discount rate dengan Sig. 0,982> 0,05 dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas

5.2        Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka dapat dihasilkan rekomendasi sebagai berikut :
1.      Karena semua variabel yang diteliti dalam penelitian ini menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan maka diharapkan bagi pimpinan perusahaan untuk membuat kebijakan perusahaan yang bisa mempertahankan indikator-indikator dari kualitas layanan, kualitas produk danmarchant discount rate yang ada sekarang dan diharapkan di masa mendatang lebih di tingkatkan lagi dalam upaya kepuasan konsumen.
2.      Diharapkan bagi penelitian berikutnya agar kiranya menambah variabel selain kualitas layanan, kualitas produk danmarchant discount rate agar lebih memahami variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen lainnya.

1 comment:

  1. Wynn Casino & Hotel - Mapyro
    Find Wynn Casino 바카라 게임 & Hotel, Las Vegas, 속초 출장마사지 NV, United States, 양주 출장안마 ratings, photos, location, Wynn 밀양 출장안마 Resorts owns the Mirage, 남양주 출장안마 Encore, Wynn Macau, Wynn Palace, Wynn Las Vegas  Rating: 3.9 · ‎1,657 votes

    ReplyDelete